was successfully added to your cart.

Mari Mengenal Proses Pasca Panen: Semi Wash

By 13/12/2017Article

Kopi bubuk siap seduh yang ada di cangkirmu, atau roasted bean di grindermu, adalah hasil akhir dari serangkaian proses panjang. Proses itu melibatkan banyak orang dengan sejumlah peran. Petani, tentu saja adalah garda depan di jagat perkopian, sejak menanam bibit kopi, menunggunya tumbuh, memanen, hingga memroses pasca panen.

Singkat cerita, setelah buah kopi atau cherry coffee dipanen, ada beberapa cara untuk memrosesnya sebelum jadi green bean siap roasting. Proses pasca panen itu di antaranya natural, full wash, semi wash, dan honey.

Proses pasca panen kopi akan mempengaruhi cita rasa kopi, karena masing-masing proses akan menghasilkan karakter rasa yang berbeda-beda. Tidak ada proses terbaik atau ideal. Semua itu adalah soal pilihan, namun petani kopi biasanya akan memenuhi semua kebutuhan pembeli, dan memroses kopi dengan semua cara. Pembeli tinggal memilihnya.

Kali ini kita akan ngobrol mengenai proses semi wash, berikut langkah-langkahnya.

Semi wash disebut juga dengan metode giling basah karena melibatkan air pada prosesnya. Proses pasca panen semi wash adalah cara yang paling umum yang dilakukan oleh petani kopi di Sumatera. Alasannya simple. Proses ini cepat, sehingga petani bisa segera mendapatkan uang dari penjualan kopi nya.

Langkah-langkah proses semi wash adalah seperti ini. Kulit dari cherry kopi yang telah matang dikupas dengan alat yang disebut pulper. Langkah ini disebut pulping.

Proses pulping atau pengelupasan kulit cherry

Proses pulping menghasilkan gabah kopi yang masih berlendir

Kopi yang telah dikupas kemudian didiamkan di dalam karung selama satu malam untuk proses fermentasi dan menghilangkan lendir yang masih menempel.

Gabah didiamkan di dalam karung selama satu malam untuk proses fermentasi dan penghilangan lendir

Setelah itu, kopi dicuci bersih sampai lendirnya hilang dan dijemur sampai setengah kering. Gabah kopi yang masih setengah kering dikupas kulit tanduknya dengan alat yang disebut huller. Proses ini disebut hulling.

Gabah kopi dijemur

Proses hulling ini akan menghasilkan green bean yang masih setengah kering. Green bean ini selanjutnya dijemur hingga kadar air nya mencapai 12-12%.

Green bean dijemur hingga kadar air tersisa 12-13 persen

Jadi, dibutuhkan dua kali penjemuran dalam proses semi wash ini, yaitu pada saat kopi masih berupa gabah dan pada saat kopi telah terkupas sempurna atau green bean. Masa penjemuran adalah sampai kadar air dalam kopi hanya tersisa 12-13%.

Proses semi wash ini akan menghasilkan kopi dengan karakter body yang tebal, rasa manis yang intens, dan tingkat keasaman yang lebih rendah.

Kopi Aloya yang diproses semi wash adalah arabika Gayo, Lintong, Mandheling, Simalungun, Karo, Sidikalang, Peaberry, dan Longberry.

Produk Aloya Coffee

Oh ya, coffee cherry atau buah kopi itu terdiri dari pericarp yaitu kulit daging terluar dan biji kopi. Pericarp sendiri terdiri dari beberapa lapisan, yakni kulit, daging kulit, layer getah yang mengandung gula alami dan semacam alkohol, dan perkamen. Lapisan pericarp ini memengaruhi rasa kopi.

Cukup, ya, obrolan mengenai proses semi wash kopi. Kita ngobrol lagi nanti tentang proses pasca panen yang lain.

Aloya Coffee

Author Aloya Coffee

1st Grade Fresh Coffee

More posts by Aloya Coffee

Leave a Reply